sang jiwa kecil

Sebenarnya terlintas ketakutan yang selalu menggerogoti jiwa yang lemah ini, ketakutan ketidak mampuan menjalani apa yang akan ada di depan nanti, tapi apa daya, jiwa kecil ku selalu ingin maju dan maju, meskipun sang jiwa besar masih enggan maju dan lebih memilih untuk mundur. Sempat terlintas “apakah jiwa kecil itu salah memilih langkah?” tapi bukankah lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali. Tampaknya sang jiwa besar makin enggan melangkahkan kakinya sedikitpun, tapi apa daya? Jiwa kecil ini telah mengalahkan pendapatnya. “Heran!” Geram sang jiwa besar. “apa yang membuatmu menjadikan diri ini melangkah dengan pasti wahai jiwa yang kecil?” jiwa yang kecil dan hanya menempati nya pada satu titik ditempat yang sempit disana menjawab dengan santai, ringan, tapi penuh keyakinan, “wahai jiwa besar, apa yang salah jika aku ingin menjadikan diri ini sebagai insane yang haus akan ilmu dan pengalaman? Insan yang pada dasarnya memiliki keyakinan bahwa dia mampu. Satu hal yang ku sampaikan pada sang empunya diri, “melangkah lah, kalahkan ketakutanmu, jauhkan kebimbangan mu, raihlah apa yang ingin kamu raih, dan yakinlah bahwa Sang penciptamu selalu ada kapanpun dan dimanapun kamu membutuhkannya” bukankah itu lebih baik?”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kenapa kamu pakai jilbab????

Ruang Satu Periode :D

Saat Terakhir